Istri Tak Lolos Seleksi Pamong Desa, Oknum TNI di Gunungkidul Hajar Lurah

Istri Tak Lolos Seleksi Pamong Desa, Oknum TNI di Gunungkidul Hajar Lurah

GUNUNGKIDUL,MimbarDesa.com - Diduga gegara istri tidak lolos dalam seleksi pamong kalurahan, seorang oknum anggota TNI yang bertugas di Kodim 0730/Gunungkidul memukul lurah setempat. Meski tak membuat lurah dirawat di masuk rumah sakit, namun keluarga lurah mengalami trauma.

Korban adalah Lurah Pampang Kapanewon Paliyan Kabupaten Gunungkidul, Syaiful Khohar. Sementara oknum anggota TNI adalah warganya sendiri yang berinisial A.

Syaiful mengaku penganiayaan itu terjadi pada Kamis (26/10/2023) dini hari lalu, di kediaman sang Lurah. Aksi pemukulan tersebut terjadi antara pukul 02.30 hingga pukul 03.00 WIB.

"Waktu datang itu emosinya tak terkontrol, marah dan berteriak-teriak. Langsung mukul sekali, setelah itu dorong-dorongan," kata dia, Jumat (27/10/2023).

Korban kemudian ditempeleng di bagian muka. Karena posisi korban mepet tembok, kepala bagian belakang korban terbentur tembok. Usai ditempeleng, korban merasa pusing.

Melihat aksi penganiayaan tersebut, anggota keluarga yang lain panik. Tak ingin penganiayaan berlanjut, keluarga korban langsung meminta pertolongan warga sekitar. Sehingga para tetangga datang ke rumah tersebut.

"Ya terjadilah kegaduhan karena warga tetangga berdatangan," tambahnya

Melihat kegaduhan tersebut, warga langsung berusaha melerai. Korban kemudian pergi ke Mapolres Gunungkidul dan diikuti oknum anggota TNI tersebut.

Korban juga sempat meminta pemeriksaan kesehatan ke RSUD Wonsari. Sebab, usai ditempeleng ia merasakan panas di bagian hidung dan pening di bagian kepala.

Dia menduga oknum aparat tersebut marah karena istrinya gagal dalam seleksi perangkat kalurahan. A menuding proses seleksi perangkat kalurahan tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Ada tuduhan lurah mengintervensi seleksi perangkat," ujarnya.

Dia menepis anggapan tersebut karena lurah tidak terlihat dalam proses seleksi pamong tersebut. Dia menandaskan tidak ada keterlibatan lurah dalam proses seleksi karena tahapan seleksi dilakukan panitia sesuai regulasi.

Keesokan harinya, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo merespon dengan cepat. Dandim bersama jajarannya langsung menyelesaikan konflik yang melibatkan anggotanya.

“Dandim sudah menemui kami bersama Panewu dan meminta maaf serta menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan," tambahnya.

Kendati sudah memaafkan dan sepakat berdamai namun dia berharap tindakan serupa tidak terulang. Pihaknya juga berharap, oknum aparat diproses sesuai aturan yang berlaku di kesatuannya.

Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan tambahan. Sebelumnya ia pernah menjawab dan memastikan bahwa persoalan sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Saat hendak ditemui, pihaknya menjawab sedang ada kegiatan di Yogyakarta. (Chdy)

Berita Lainnya

Index