Desa Kekeringan di Pati Bertambah, Status Tanggap Darurat Diperpanjang

Desa Kekeringan di Pati Bertambah, Status Tanggap Darurat Diperpanjang
Embung Tondokerto di Desa Tondokerto Kecamatan Jakenan, PAti, mengalami kekeringan, Rabu (4/10/2023). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)

Pati,MimbarDesa.com - Status tanggap darurat kekeringan di wilayah Kabupaten Pati, diperpanjang sampai dua pekan ke depan. Perpanjangan ini karena jumlah daerah kekeringan bertambah menjadi 80 desa.
"Kekeringan setelah Bupati menetapkan tanggal darurat sampai 16 Oktober 2023, dan hari kemarin, ini di perpanjang lagi sampai dua minggu berikutnya," kata Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, kepada wartawan di Desa Ngastorejo, Kecamatan Jakenan, Selasa (17/10/2023).

Dia mengatakan perpanjangan tanggap darurat kekeringan pertama karena musim penghujan diperkirakan baru akan tiba pada bulan November 2023 mendatang. Selain itu karena jumlah desa kekeringan bertambah. Sebelumnya ada 70 desa mengalami kekeringan, kini bertambah menjadi 80 desa dari 10 kecamatan di Pati.

"Karena memang diperkirakan hujan baru turun bulan November 2023, meski sempat ada gerimis belum cukup, belum ada pengaruh signifikan untuk mencukupi kebutuhan air," ungkap Martinus.

Martinus mengatakan pihaknya secara masif melakukan penyaluran bantuan air bersih ke puluhan desa yang terdampak. Total ada sekitar 700 tangki air bersih disalurkan ke desa kekeringan sejak akhir bulan Juli 2023 lalu.

"Kita terus masif bantuan droping air sampai akhir Oktober 2023, kita evaluasi lagi, karena nanti Desember baru hujan di wilayah Pati berarti kita akan semakin perpanjang lagi untuk tanggap darurat lagi," jelasnya.

"Sampai hari ini sudah ada 80 desa, jumlah tangki yang disalurkan sudah ada 700 tangki, belum bantuan dari donatur lainnya, lebih seribu tangki sudah ada. Upaya kita akan melakukan bantuan air bersih terus," Martinus melanjutkan.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menetapkan status tanggap darurat kekeringan karena ada 70 desa yang mengalami kesulitan air bersih. Status tanggap darurat bencana kekeringan saat itu ditetapkan untuk berlangsung selama 14 hari.

"Jadi pagi hari ini sudah melakukan rapat untuk penetapan status tanggap darurat bencana yang saat ini menimpa Kabupaten Pati yaitu kekeringan," jelas Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro kepada wartawan di kompleks Pendapa Kabupaten Pati, Selasa (3/10).

"Saat ini juga akan menetapkan tanggap darurat bencana mulai hari ini sampai 14 hari ke depan," Henggar melanjutkan. (Chdy)

Berita Lainnya

Index