Program TEKAD Kemendes Siap Pasarkan Hasil Produk Desa Binaan

Program TEKAD Kemendes Siap Pasarkan Hasil Produk Desa Binaan
Pendampingan program TEKAD. ©2023 Merdeka.com

PAPANG, MIMBARDESA.com – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) siap membantu pemasaran hasil produk kelompok desa binaan melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).

Langkah tersebut menjadi salah satu tujuan utama Kemendes PDTT dalam berupaya meningkatkan laju perekonomian warga desa. Program TEKAD sendiri merupakan gagasan bersama Dana Internasional untuk Pembangunan Agrikultural (IFAD) salah satunya akan memastikan serapan pasar terhadap produk kelompok desa binaan.

"Pendekatan dalam pembinaan ini kita ganti pada pendekatan pasar. Jadi bersama fasilitator dari kabupaten, kita riset kira-kira kebutuhan masyarakat apa dan mampu tidak kelompok binaan ini memenuhi," kata Institutional and Policy Analyst IFAD Rikola Fedri saat Supervisi program TEKAD di Desa Desa Papang Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pemasaran diakui sebagai salah satu hambatan keberlangsungan produksi produk unggulan desa. Kelompok binaan berhasil mengolah potensi desa namun masih kesulitan untuk menjualnya.

Kondisi ini menjadi keresahan tidak hanya di kalangan masyarakat namun juga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama IFAD. Oleh karena itu, melalui program TEKAD, hal ini akan secara serius didampingi bahkan sejak pengemasan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

"Terkadang juga hasil produksi sudah meningkat tetapi kalah dilihat secara rasional yang banyak dilirik ya yang sudah terkenal," terang fasilitator TEKAD Victorius Jeraman.

"Jadi mungkin bahkan mulai pengemasan, kualitas, dan pemasaran. Perlu ada sentuhan teknologi agar hasilnya semakin bagus dan juga semakin cepat ada hasilnya," imbuhnya.

Sekadar informasi, Kecamatan Satar Mase memiliki potensi dari sektor pertanian dan peternakan. Dalam hal ini, ternak babi dan jahe menjadi dua rencana usaha yang akan dikembangkan.

Terkait dengan jahe, pada tahun 2022 kelompok desa binaan diberi jahe untuk dimanfaatkan. Produk ini dikembangkan hingga tahun 2023 mampu menambah nilainya dengan menghasilkan serbuk jahe.

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa. Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami. (MD07)

Berita Lainnya

Index