Tahun Ini Hanya 3 Desa, Dituntut Inovasi Wisata

Tahun Ini Hanya 3 Desa, Dituntut Inovasi Wisata

Bojonegoro, Mimbardesa.com - Penerima program desa berdaya tahun ini mengalami penurunan. Tahun ini hanya tiga desa. Masing-masing menerima Rp 100 juta dan desa harus membuat inovasi wisata.

Tiga desa meliputi Desa Purwosari; Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu; dan Desa Kedungadem. Masing-masing desa mendapatkan anggaran Rp 100 juta berasal dari bantuan keuangan khusus (BKK) Pemprov Jatim.

Berbeda pada 2021 ada 14 desa dengan total anggaran Rp 1,4 miliar. Menurun pada 2022 menjadi 12 desa penerima dengan anggaran Rp 1,2 miliar.

Kabid Pembangunan dan Kerja Sama Desa (PKD) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bojonegoro Eva Budiarto mengatakan, penurunan jumlah penerima desa berdaya di Bojonegoro diduga anggaran dana yang mengecil. Atau karena adanya pemerataan di kabupaten-kabupaten lain. ‘’Karena program desa berdaya ini dari provinsi,’’ ujarnya

Menurut dia, program desa berdaya mengarah ke arah wisata dengan tujuan meningkatkan perekonomian sekitar. Jadi, melihat potensi dimiliki setiap desa. Antardesa tidak boleh sama. Misal, pada 2022 Desa Sidobandung membuat wisata embung dermaga. Maka 11 desa lainnya tidak boleh mengusung hal sama.

‘’Harus sesuai potensi masing-masing desa. Sehingga, harus membuat ikon desa,’’ jelasnya.

Hingga kemarin (27/2) belum ditentukan ikon dari ketiga desa penerima. ‘’Mulai 1 Maret 2023 hingga 3 Maret 2023 baru akan diadakan rapat di Batu membahas perencanaan dengan melibatkan Dinas PMD Jatim. ‘’Syarat mendapat bantuan program desa berdaya yakni harus menjadi desa mandiri,’’ bebernya. (MD01)

#Desa

Index

Berita Lainnya

Index