52% Penduduk Ada di Perkotaan, Bamsoet Dorong Tingkatkan Pembangunan Desa

52% Penduduk Ada di Perkotaan, Bamsoet Dorong Tingkatkan Pembangunan Desa
Foto: Dok. MPR

MimbarDesa.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan jumlah penduduk di perkotaan saat ini diperkirakan lebih banyak dibandingkan di pedesaan, yakni sekitar 52%. Angkanya pun diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada tahun 2035, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan akan meningkat menjadi 66,6 persen. Sedangkan menurut proyeksi Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan akan mencapai 70 persen pada tahun 2045.

"Jika tidak diantisipasi maka daya tahan kota akan semakin melemah, sehingga tidak mampu lagi untuk menopang perkembangan populasi yang bertumbuh menurut deret ukur. Sementara di sisi lain, kehidupan desa akan semakin tertinggal dalam laju peradaban karena tidak tersentuh oleh pembangunan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (24/3/2024).

Menurut Bamsoet, kondisi ini salah satunya disebabkan belum seimbangnya pembangunan di pedesaan. Akibatnya, kota masih menjadi magnet yang penuh daya tarik dalam mendorong laju urbanisasi.

Oleh karena itu, dalam Kongres Desa Indonesia 2024 di Jakarta pada Sabtu (23/3), Bamsoet mendorong fakta tentang rasio penduduk kota-desa ini menjadi pijakan berpikir mengenai urgensi memprioritaskan pembangunan desa.

Ia menjelaskan percepatan pembangunan desa yang menurut BPS tahun 2022 jumlahnya mencapai 83.794 desa merupakan keniscayaan, mengingat potensi desa sebagai lumbung pangan yang memiliki kontribusi penting dalam mengatasi kerawanan pangan. Apalagi Indonesia adalah negara agraris dan lahan pertanian hanya dapat ditemukan di daerah pedesaan.

"Kita boleh sedikit merasa lega karena berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian (FAO), Indonesia memiliki skor indeks ketahanan pangan 60,2 dan menempati rangking 63 dari 113 negara. Kondisi ini relatif aman," papar Bamsoet.

"Namun kita tidak boleh melupakan bahwa ketahanan pangan di tahun 2024 akan menghadapi tantangan besar di tengah kondisi ketidakpastian global. Di samping dampak perubahan iklim yang ekstrem, serta lonjakan harga energi dan pangan dunia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bamsoet menegaskan pembangunan desa harus bersifat holistik, meliputi pembangunan fisik material dan aspek non-fisik, seperti nilai-nilai kearifan lokal dan wawasan kebangsaan.

"Selain kontribusinya dalam menopang ketahanan pangan, desa adalah sumber peradaban yang kaya akan beragam kearifan lokal. Nilai-nilai gotong royong, kerja sama dan saling tolong menolong, adab sopan santun serta penghormatan terhadap norma sosial, adalah nilai-nilai jati diri ke-Indonesiaan yang sudah tergerus di kehidupan perkotaan. Namun, masih tumbuh dan berkembang di pedesaan," jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan nilai-nilai luhur Pancasila dapat ditemukan rujukan nyatanya dari desa. Pasalnya, kehidupan masyarakat desa lekat dengan kehidupan ilahiah, menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan, guyub rukun dalam kebersamaan, penuh toleransi dan tepa selira sebagaimana nilai-nilai luhur kearifan lokal yang menjadi inspirasi rumusan sila-sila Pancasila.

Menurutnya, dari kehidupan di pedesaan juga dapat diambil pembelajaran untuk hidup bersama dalam keberagaman karena nilai-nilai sosial telah menjadi kebiasaan dalam kehidupan keseharian masyarakat desa.

"Ketahanan sosial dalam kehidupan masyarakat desa inilah yang menjadi cikal bakal dan simpul penguat ketahanan nasional. Di mana desa-desa menjadi himpunan unit pemerintahan terkecil yang akan menjadi perangkai keutuhan NKRI, sekaligus ujung tombak dalam mencegah dan menangkal paham yang menggerus nilai-nilai nasionalisme," pungkasnya.

Sebagai informasi, kongres ini turut dihadiri oleh Koordinator Nasional Desa Bersatu M. Asri Anas, Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Surta Wijaya, Ketua Umum DPP Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional Indra Utama, Ketua Umum DPP Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia Irawadi, Ketua Umum DPP Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia Ferry Radiansyah, Ketua Umum Persatuan Perangkat Desa Indonesia Moh. Tahrir, Ketua Umum DPN Persatuan Perangkat Desa Indonesia Widhi Hartono, Ketua Umum DPN Persatuan Rakyat Desa Nusantara Arya Jaya Wardana dan Ketua Umum DPP Komunitas Purna Bakti Kepala Desa dan Lurah Seluruh Indonesia Dadang Holilluddin. *

Berita Lainnya

Index