Tulungangung,MimbarDesa.com - Kawasan hutan di Desa Betak, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung terbakar hebat, Jumat (29/9/2023) sore.
Petugas gabungan butuh waktu 2 jam untuk memastikan api bisa dijinakkan.
Meski berhasil dijinakkan, api terlanjut menghanguskan lahan seluas 6 hektar.
"Kami awal menerima laporan kobaran api sekitar pukul 14.00 WIB. Kami segera menuju ke lokasi," ujar Kapolsek Kalidawir, AKP Sudariyanto.
Proses pemadaman dilakukan secara manual menggunakan ranting-ranting pohon.
Api kemudian dipukul hingga benar-benar mati.
Selain personel Polsek Kalidawir, pemadaman melibatkan personel Perhutani dan warga sekitar.
"Ini kejadian (kebakaran hutan) pertama yang kami terima di wilayah Kecamatan Kalidawir. Sekitar 6 hektar luasan kawasan hutan yang terbakar," sambung Sudariyanto.
Seluruh api berhasil dipadamkan setelah para pihak berjibaku selama 2 jam.
Mantan Kapolsek Karangrejo Polres Tulungagung ini mengaku sudah meminta keterangan sejumlah saksi.
Mandor Perhutani RPH Sanggrahan, Supriyanto, menduga kebakaran ini disengaja bukan faktor alam.
"Api dimungkinkan dari aktivitas warga yang akan membuka lahan di sisi bawah bukit. Api lalu merembet ke hutan yang ada di atas bukit," ujarnya.
Lanjutnya, warga biasa membuka lahan untuk persiapan masa tanam.
Sampah dan belukar biasanya ditumpuk dan dibakar.
Diduga api tidak dijaga sehingga saat meluas ke lahan hutan tidak yang tahu.
Dampak kebakaran ini pohon-pohon kecil yang baru ditanam ikut mati.
Sedangkan mayoritas tanaman jati di hutan ini tidak terpengaruh.
"Kondisinya memang kering, sehingga kalau pohon-pohon yang kecil kalau kena api pasti langsung mati," pungkasnya.
Kebakaran hutan massif terjadi di wilayah Kabupaten Tulungagung, baik di bagian utara maupun selatan.
Dimulai dari hutan Gunung Bolo di Kecamatan Kauman, hutan Dusun Blumbang Desa/Kecamatan Campurdarat, hutan Sanggrahan Kecamatan Boyolangu, hutan Gunung Budheg 3 kali terbakar, hutan Pucangan Kecamatan Kauman dan terakhir di Desa betak ini. (Chdy)
