MimbarDesa.com - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) DIY menyebut di DIY saat ini sudah ada 100 Desa Preneur.
Kabid Kewirausahaan Dinas Koperasi UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan Desa Preneur merupakan skema untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di desa-desa. Dia menjelaskan program ini sudah berjalan cukup lama, dimulai sekitar 2019. Dulu skema ini berjalan kurang masif karena setelah setahun berjalan ditinggal, namun sekarang skemanya empat tahun. "Saat ini sudah ada 100 Desa Preneur di DIY. Desa Preneur ini menjadi syarat Desa Mandiri Budaya. Salah satunya punya status Desa Preneur dari dana keistimewaan," paparnya, Jumat (2/2/2024).
Menurutnya untuk menjalankan konsep Desa Preneur ini tidak mudah. Sebab untuk menjaga kualitas yang bagus harus ada leadership yang bagus juga. Tanpa leadership usaha mereka hanya akan jalan selepas pendampingan dan pelatihan. "Setelah pelatihan pendampingan mereka bisa tetapi setelah dilepas, kembali lagi, kalau gak ada leadership membangun sistem yang bagus. Ini kunci," ujar dia.
Lebih lanjut dia mencontohkan Desa Preneur yang saat ini sudah berjalan seperti Bangunkerto Turi, Sleman. Trimurti Srandakan, Bantul, kemudian Sriharjo, Imogiri, Bantul, hingga Panggungharjo Sewon, Bantul.
"Yang baru Sriharjo Imogiri, kemarin mereka sudah bisa membuat produk mie lokal. Ini jadi hal yang perlu disupport karena dari produk oke, semangat oke, tinggal bagaimana hadapi raksasa produk mie. Spirit lokal harus ada," jelasnya.
Dinkop UKM berharap Desa Preneur bisa mandiri, saat sudah ditinggal tetap bisa menumbuhkan ekosistem bisnisnya, meski tidak mudah. Sehingga dana keistimewaan ini bisa punya peran yang signifikan untuk membangun wilayah desa dan mengembangkan ekonomi desa.
"Dan kemudian desa ada produk unggulan, gak harus barang, bisa jasa. Sesuai dengan karakter desa. Ini bentuk keistimewaan yang riil, benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat." (*)