Mengenal Desa Cilembu, Penghasil Ubi Unggulan di Sumedang

Mengenal Desa Cilembu, Penghasil Ubi Unggulan di Sumedang
Ubi Cilembu asli Sumedang.

Sumedang,MimbarDesa.com - Siapa yang tidak kenal dengan ubi Cilembu, sebagian orang mungkin sudah pernah mencicipi manis dan lezatnya makanan tersebut. Ubi Cilembu sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai ubi yang istimewa dibandingkan yang lain. Melewati proses pemanggangan, sehingga mengeluarkan cairan lengket berwarna coklat keemasan yang memiliki rasa manis.
Terdapat salah satu daerah penghasil ubi unggulan yang berlokasi di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Maka tak heran, selain tahu, ubi menjadi salah satu kudapan khas lainnya dari daerah Sumedang.

detikJabar berkesempatan berkunjung ke Toko Tawekal Mandiri. Ujang Suratca pemilik toko menceritakan perjalan hidupnya selama menjalankan bisnis ubi Cilembu. Dimulai dari berjualan secara dipikul dan berkeliling, hingga akhirnya mampu membuka toko dan mengirim produk ubi Cilembu miliknya hingga ke luar pulau.

"Pertamanya dulu orang tua saya, mulainya dari nol di sini saya generasi ketiga, dari mulai zamannya kakek, turun ke orang tua saya, kemudian saya. Sementara bapak sendiri mengalami jualan secara mikul selama 14 tahun, awal mula berdiri toko seperti ini di tahun 2014," kata Ujang kepada detikJabar Senin (20/11/2023).

"Kalau sekarang saya juga kirim ke Bali sampai 30 ton per-bulan, daerah Denpasar, Sanur, Singaraja, sampai Tabanan ada. Bapak sudah menjalin kerja sama dengan Bali dari tahun 2012," lanjutnya.

Ujang menceritakan filosofi dari nama toko miliknya, yaitu 'Tawekal Mandiri'. Pemberian nama tersebut, berdasarkan dengan perjalan dirinya selama menjajakan ubi Cilembu, hingga akhirnya bisa sukses seperti sekarang.

"Untuk arti dari nama toko sendiri kata 'Tawekal' itu awal mula dari kita niat karena Allah tawakal, kemudian 'Mandiri' itu kita jualan secara mandiri tidak disokong dari mana-mana, jadi tawakal kepada Allah dan kita pun ingin mandiri. Dari awal kita jualan kan nggak tiba-tiba besar seperti ini, melalui berbagai proses, jadi ada ceritanya tersendiri," jelas Ujang.

Produk ubi yang dijual di toko tersebut sangatlah beragam. Mulai dari olahan ubi seperti keripik, ubi panggang (ubi Cilembu), kemudian ubi mentahan pun dijual di sana. Produk-produk yang dihasilkan pun, terbuat dari jenis ubi bernama ubi rancing. Menurut Ujang, ubi rancing merupakan salah satu jenis ubi lokal unggulan untuk saat ini. Mengingat ubi nirkum, ubi yang biasa digunakan untuk pembuatan ubi Cilembu sulit untuk ditanam.

"Kalau dulu awal tahun 2000-an namanya yang asli Cilembu itu nirkum, cuma yang namanya nirkum itu sensitif ubinya, maksudnya dalam hal lahan jenis nirkum itu maunya lahan habis padi terus menjelang kemarau," ucap Ujang.

"Sedangkan jenis rancing, bekas jagung, bekas ubi ditanami ubi lagi juga bisa jalan. Jadi kalau terus-menerus mengembangkan yang asli itu, nirkum otomatis kebutuhan pasar nggak bakal tertutup, sementara 6 bulan kan untuk panen. Kalau jenis rancing kan kada kurang dari lima bulan juga bisa dipanen," lanjut Ujang.

Dalam menjalankan bisnis ubi ini, Ujang bekerja sama dengan para bandar dan juga petani. Dia tidak memperoleh ubinya secara mandiri, karena tidak akan mencapai jumlah panen yang sesuai dengan target.

"Untuk ubi yang diperoleh kita bukan hasil panen sendiri, kita kerja sama sama bandar-bandar dan petani juga. Ibaratnya seperti ini, bapak misalkan satu bulan tembus sampai 50-60 ton, berarti kebutuhan untuk satu hari satu ton. Walau bagaimanapun kita kan harus panen dua ton kan ga bakal kekejar, makanya kita kerja sama dengan petani juga," ucap Ujang

"Untuk harga jual, mutu sekarang lagi bagus-bagusnya. Dari bandar juga bisa nyampai Rp.7 ribu per-kilo, kita jual ke konsumen dan ke kios-kios itu bisa sampai Rp.9 ribu hingga Rp.10 ribu per kilo. Kalau untuk spek market kita jual Rp11 ribu hingga Rp12 ribu," lanjutnya

Di akhir pembicaraan, Ujang turut menyampaikan harapan ke depannya untuk usaha ubi Cilembu miliknya. Dia mengatakan bisnis ubi cilembu ini dapat lebih berkembang, memberikan dampak bagi sekitar, terutama nama baik bagi daerah Sumedang.

"Harapan kedepannya, mudah-mudahan yang namanya ubi Cilembu ini bisa lebih maju ke depannya. Selain dari kita bisa membangkitkan ekonomi setempat, khususnya Sumedang ini. Menjadikan ubi sebagai produk unggulan Sumedang, memberikan nama baik buat daerah, sedikit demi sedikit bapak juga bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang kedepannya, dan pemerintah setempat pun memberikan dukungan," pungkas Ujang. (Chdy)

Berita Lainnya

Index