Kubu Gibran Balas Pedas Usai Anies Sindir Dinasti Politik

Kubu Gibran Balas Pedas Usai Anies Sindir Dinasti Politik
Foto: Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat melakukan pendaftaran capres-cawapres di gedung KPU RI, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

MimbarDesa.com - Indonesia - Belum lama ini, calon presiden Anies Baswedan meluncurkan pernyataan kontroversial. Dia menyinggung soal negara bukan milik beberapa keluarga saja.
"Bapak ibu, kita ingin tidak nepotisme hidup di negeri ini lagi?" kata Anies dalam sambutannya di GDC Depok, Sabtu (28/10) kemarin, dikutip dari detik.com.

"Saya sampaikan kepada semua, kita bergerak bukan hanya untuk perubahan keluarga tapi kita ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara. Setuju? Mengembalikan etika di dalam bernegara," dia menambahkan.

Namun pernyataan itu mengundang reaksi dari beberapa pihak. Termasuk partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengungkapkan setuju dengan ucapan Anies. Namun dia juga mengingatkan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak hanya mengumbar jargon saja dan harus diperjuangkan.

"Iya tentu setuju bahwa negara ini milik seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut baiknya jangan sekedar menjadi jargon, tetapi benar-benar diperjuangkan dan di implementasikan oleh para politisi," ujar Habiburokhman.

Menurutnya, Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengimplementasikan prinsip rakyat yang memiliki negara.

Sementara itu Golkar juga merespon ucapajn Anies. Kepala Badan Pemenangan Pemilu Nusron Wahid menjelaskan jika rakyat punya andil besar untuk memilih pemimpin di masa depan.

"Ya dari dulu negeri ini memang milik rakyat. Yang berdaulat juga rakyat. Tapi yang memilih pemimpin juga rakyat. Kalau pemimpinnya benar, dapat memajukan bangsa, menyejahterakan rakyat, terus rakyat minta dilanjutkan sama penerusnya, apa rakyat akan disalahkan?" kata Nusron.

Masyarakat, disebutnya sangat puas dengan pemerintahan Jokowi. Ini juga yang membuat beberapa dari mereka meminta kepemimpinan itu bisa dilanjutkan Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi.

"Yang memiliki (negara) rakyat. Kebetulan Pak Jokowi memimpinnya bagus. Berhasil. Rakyat puas. Rakyat sejahtera. Terus rakyat yang minta dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran, apa rakyat yang minta dianggap tidak waras?" ungkap Nusron.

"Justru yang tidak waras itu, yang beranggapan pemerintahan yang bagus tidak boleh dilanjutkan diganti sama yang tidak dan mengumbar janji," jelasnya.

Rival Anies di pemilihan presiden tahun depan, Ganjar Pranowo juga ikut angkat bicara. Menurutnya tidak ada dinasti politik dan seharusnya memang negara dimiliki oleh rakyat.

"Itu mah bukan pertanyaan, semua sudah tau, emang milik siapa?" ujar Ganjar. (Chdy)

Berita Lainnya

Index