Jurus Tangani Sisa Sampah Banten di Tabanan: Desa Adat Perkotaan Dibantu Mesin Pencacah

Jurus Tangani Sisa Sampah Banten di Tabanan: Desa Adat Perkotaan Dibantu Mesin Pencacah
KURANGI SAMPAH ORGANIK : Pura Dalem Prajapati Desa Adat Kota yang diberikan bantuan mesin pencacah. [juliadi/radar bali]

Tabanan (mimbardesa) – Sejumlah desa di Tabanan tidak hanya mendapat bantuan pembangunan tempat pengolahan sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R), melainkan pula kini dibantu mesin pencacah sampah organik.

Mesin pencacah organik tersebut diberikan kepada desa-desa adat di Kabupaten Tabanan. Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya ketika melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Prajapati Desa Adat Kota.

Mesin pencacah sampah ini diharapkan mampu merawat kebersihan pura, sehingga para pemedek yang tangkil nyaman saat melakukan persembahyangan.

Disamping itu agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dimana mesin pencacah yang mempunyai kegunaan untuk mencacah sampah-sampah organik semacam, canang, daun, ranting kecil, rumput dan sampah organik lainnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana mengatakan mesin pencacah yang diberikan kepada desa adat Kota Tabanan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi sampah sisa banten upacara usai bersembahyang di Pura.

“Selama ini kan banten sisa sembah ikut terbuang ke TPA, tapi coba kami minta desa adat Kota olah dengan mesin pecacah sampah untuk menjadi pupuk kompos,” ungkapnya, Sabtu (8/4/2023).

Dia menyebut alat mesin pencacah efektif dan efisien untuk diaplikasikan pada sistem pengolahan sampah di Pura.Proses pengolahan sampah menjadi lebih cepat, biaya jadi lebih murah dan proses sorting sampah juga jadi lebih mudah.

Desa Adat yang ingin mendapatkan mesin pencacah sampah organik ini bisa mengajukan secara di Dinas Lingkungan Hidup, mengingat anggaran sudah disiapkan oleh Pemkab untuk pembelian mesin pencacah.

“Desa adat dapat memohon ke kami, tetapi tetap kami lakukan verifikasi dibawah apakah benar-benar sampah diolah nantinya setelah adanya mesin pencacah. Ini juga jadi perhatian kami,” ungkapnya.

Berapa anggaran yang disiapkan untuk pembelian mesin pencacah sampah? Ekayana  enggan memberikan keterangannya, sepanjang Desa Adat memohon pengadaan mesin pencacah, pihaknya siap bantu.

Asalkan pengusulan jauh-jauh hari karena alat mesin pencacah tersebut selain dari CSR juga dianggarkan dari program DLH.

“Sampai dengan saat ini baru Desa Adat Kota Tabanan yang kami bantu mendapat mesin pencacah,” tandasnya. (MD07)

Berita Lainnya

Index