35 Desa di NTB Ini Langganan Krisis Air Bersih Setiap Musim Kemarau

35 Desa di NTB Ini Langganan Krisis Air Bersih Setiap Musim Kemarau
DAPAT BANTUAN: Pemerintah mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah desa yang terdampak kekeringan. (Ivan/Lombok Post)

MATARAM, MIMBARDESA - Sebanyak 35 desa di 20 kecamatan di Provinsi NTB jadi target utama Dinas Sosial (Dinsos) untuk pendistribusian air bersih. Khususnya selama musim kemarau.

”Tentu desa lain juga. Tapi ini yang utama, karena setiap tahun kekeringannya paling parah,” kata Kepala Dinsos NTB Ahsanul Khalik.

Dari data dinsos, rincian 35 desa tersebut antara lain, Lombok Barat sebanyak 5 desa; Lombok Tengah 4 desa; Lombok Timur 7 desa; Lombok Utara 6 desa; Sumbawa 4 desa; Kota Bima 2 desa; Bima 2 desa; Sumbawa Barat 2 desa; dan Dompu 3 desa.

Distribusi air bersih ini diharapkan bisa meringankan beban 44.666 kepala keluarga (KK) atau 133.998 jiwa. Pendistribusian air bersih akan difasilitasi 3 unit mobil tangki air dari Pemprov NTB dan 7 unit milik kabupaten/kota.

”Sepuluh unit mobil siap untuk mobilisasi air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan,” ujarnya.

Kata Khalik, 35 desa tersebut merupakan prioritas utama. Namun, bukan berarti desa lain tidak terlayani. Dinsos tetap mendistribusikan air bersih ke desa-desa lain, di luar desa yang menjadi prioritas utama. ”Ada yang atas permintaan, itu kami kirimkan air bersih,” tutur Khalik.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengimbau seluruh stakeholder untuk bersama-sama menjadi garda terdepan. Meringankan beban dan kesusahan masyarakat dalam menghadapi musim kemarau.

”Harus koordinasi terus supaya tetap update apa yang terjadi di kabupaten/kota,” kata Rohmi.

Kalak BPBD NTB Ruslan Abdul Gani mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau dimulai Juli hingga September. Namun, di beberapa wilayah di Pulau Lombok, akan mengalami kekurangan air bersih lebih cepat, yakni di April mendatang. 

”Dan di Mei, itu diperkirakan kekeringan terjadi merata di kabupaten/kota,” ujar Ruslan.

BPBD memperkirakan sebanyak 294 kelurahan dan desa di Provinsi NTB akan terdampak bencana kekeringan. ”Tersebar di 9 kabupaten/kota. Hanya Kota Mataram saja yang tidak masuk,” katanya.

Proyeksi bencana kekeringan menurut BPBD meliputi 10 desa di Lombok Barat; 82 desa di Lombok Tengah; 53 desa di Lombok Timur; 10 desa di Lombok Utara; 9 desa di Sumbawa Barat; 41 desa di Sumbawa; 30 desa di Dompu; 21 kelurahan/desa di Kota Bima; dan 38 desa di Kabupaten Bima. ”294 desa ini masuk di dalam 73 kecamatan,” sebutnya. (MD01).

Berita Lainnya

Index