Jakarta - KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan para nelayan akan mendapatkan perlindungan asuransi melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Asuransi tersebut mencakup jaminan atas risiko kecelakaan yang terjadi saat melaut.
Ketua Tim Pembangunan KNMP Trian Yunanda mengatakan langkah ini merupakan upaya memperkuat nelayan skala kecil yang berkontribusi lebih dari 90 persen terhadap total produksi perikanan tangkap nasional.
“Pemerintah akan memberikan asuransi bagi nelayan, terutama terkait keselamatan kerja mereka di laut. Perlindungan ini menjadi perhatian utama dalam program KNMP,” kata Trian dalam konferensi pers di Kementerian KKP, Jakarta, Senin, 15 September 2025.
Selain asuransi, KKP menyiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk memperkuat Kampung Nelayan Merah Putih. Direktur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Ditjen Perikanan Tangkap KKP Mahrus menyatakan pembangunan tidak hanya fokus pada permukiman, tetapi juga infrastruktur seperti dermaga, jalan, drainase, hingga penerangan listrik.
Ia mengatakan pemerintah menyediakan fasilitas produksi, seperti cold storage, pabrik es, bengkel nelayan, kios logistik, hingga stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN). “Program ini mendukung sistem penangkapan ikan terukur berbasis kuota agar tata kelola perikanan lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
KKP memperkirakan setiap KNMP bisa menyerap sekitar 70 tenaga kerja, baik nelayan maupun operator fasilitas. Dengan target 100 lokasi, program ini diproyeksikan menciptakan 7.000 lapangan kerja permanen.
KKP menargetkan 65 lokasi tahap pertama selesai pada Desember 2025. Pembangunan ini diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55 Tahun 2025 yang ditetapkan 3 September lalu.
Untuk 2026, KKP menyiapkan pembangunan 250 kampung nelayan dengan anggaran yang sudah tercantum dalam APBN indikatif. Secara total, pemerintah menargetkan pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih hingga 2027.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin menyebut biaya pembangunan satu kampung diperkirakan mencapai Rp 22 miliar per lokasi. Angka ini merujuk pada pembangunan Kampung Nelayan Modern di Biak, Papua.
“Berkaca dari pembangunan Kampung Nelayan Modern di Biak, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih lebih kurang membutuhkan dana Rp 22 miliar per lokasi,” kata Doni saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Juni 2025.
Pemerintah menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih pada 2025. Kemudian, akan berlanjut pada pembangunan 500 Kampung Nelayan Merah Putih masing-masing pada 2026 dan 2027.
Secara keseluruhan, target pemerintah mencapai 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih. “Program KNMP mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo, di mana Pak Presiden meminta dibangun 1.100 kampung sampai tahun 2027,” ujar Doni.