Jakarta - KOMPLEKS gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih dijaga oleh aparat militer pasca demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus lalu. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan tugas penjagaan gedung Parlemen itu bakal tetap dilakukan instansi pertahanan negara.
Dia berujar keputusan ini diambil lewat diskusi bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan tiga kepala staf angkatan. "Instalasi DPR akan dijaga oleh TNI sampai dengan lebih kondusif lagi," katanya usai rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 16 September 2025.
Sjafrie mengatakan pengerahan militer dalam tugas penjagaan tak hanya dilakukan di gedung DPR. Menurut dia, TNI juga bakal menjaga gedung instalasi pemerintah yang perlu mendapat perhatian dari militer.
"Supaya rakyat bisa aman dan nyaman bekerja," ucap Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ad interim ini.
TNI terpantau masih menyiagakan pasukannya di gedung DPR hingga pertengahan September ini. Sejumlah kendaraan taktis milik militer itu juga masih terparkir di halaman gedung Parlemen meskipun tidak ada demonstrasi.
Ratusan prajurit militer juga tak jarang memanfaatkan sarana dan prasarana milik gedung DPR untuk memenuhi kebutuhan harian. Misalnya fasilitas toilet yang terpantau dipakai untuk keperluan mandi, cuci, kakus.
Mereka membangun tenda di halaman DPR. Ada juga pasukan polisi dari satuan Brimob yang juga berjaga.
Demonstrasi mahasiswa dan buruh semula terpusat di Jakarta pada 25 Agustus 2025 untuk memprotes fasilitas mewah anggota DPR. Namun, tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, karena dilindas kendaraan Brimob di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus lalu memantik kemarahan masyarakat di Jakarta dan di banyak daerah.
Eskalasi kerusuhan meningkat pada akhir Agustus lalu. Saat itu mulai terjadi pembakaran gedung-gedung pemerintahan, kantor kepolisian, hingga fasilitas umum yang dilakukan massa dari kelompok tak dikenal.