Desa Haji Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2028, Akankah Pangkas Biaya Haji?

Desa Haji Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2028, Akankah Pangkas Biaya Haji?
Wakil Kepala Badan Pelaksana Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak.

MimbarDesa.com - Pemerintah Indonesia tengah gencar mempersiapkan proyek ambisius, yakni pembangunan Desa Haji Indonesia di Arab Saudi. Fasilitas ini ditargetkan mulai beroperasi parsial pada musim haji 2028 mendatang. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Wakil Kepala Badan Pelaksana Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden menginginkan proyek ini dapat segera terealisasi demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia. Kehadiran desa ini diharapkan menjadi solusi komprehensif bagi kebutuhan jemaah.

Desa Haji Indonesia direncanakan mampu menampung hingga 200.000 jemaah haji dalam satu lokasi terpusat. Dengan demikian, jemaah akan mendapatkan kemudahan akses terhadap berbagai fasilitas esensial. Proyek ini juga diharapkan dapat memangkas waktu tunggu serta menekan biaya perjalanan haji yang selama ini menjadi perhatian utama.

Target Operasi dan Arahan Presiden Prabowo

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pelaksana Haji (BP Haji) berkomitmen penuh untuk mewujudkan Desa Haji Indonesia secepat mungkin. Target operasional parsial pada tahun 2028 menjadi prioritas utama. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merespons kebutuhan jemaah haji yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto sangat jelas, yaitu memastikan proyek ini dapat segera berfungsi. Presiden menekankan pentingnya sentralisasi layanan agar jemaah haji Indonesia dapat terlayani dengan lebih optimal. Kapasitas 200.000 jemaah menjadi patokan utama dalam perencanaan pembangunan.

Inisiatif ini tidak hanya sekadar membangun fasilitas fisik, tetapi juga menciptakan ekosistem layanan haji yang terintegrasi. Dengan demikian, jemaah diharapkan tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengakses akomodasi, kesehatan, maupun kebutuhan lainnya selama berada di Tanah Suci. Fokus utama adalah kenyamanan dan keamanan jemaah.

Kepemilikan Lahan dan Fasilitas Terintegrasi

Proses penentuan lokasi untuk Desa Haji Indonesia terus berjalan, dengan tim dari Danantara Rosan Roeslani dan Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf telah meninjau lahan seluas 80 hektare di Arab Saudi. Meskipun demikian, lokasi final masih dalam tahap diskusi intensif. Pemilihan lokasi yang strategis sangat krusial untuk menunjang operasional desa ini.

Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa berdasarkan pembicaraan antara Presiden Prabowo dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman, lahan untuk Desa Haji Indonesia akan dimiliki penuh oleh Indonesia. Ini merupakan poin penting karena status kepemilikan, bukan sewa, akan memberikan kepastian jangka panjang.

Kompleks Desa Haji Indonesia nantinya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan terintegrasi. Fasilitas tersebut mencakup hotel, rumah sakit, serta sarana pendukung lainnya yang esensial bagi jemaah. Ketersediaan fasilitas lengkap di satu lokasi akan mempermudah koordinasi dan pelayanan.

Dampak Positif pada Layanan dan Biaya Haji

Salah satu tujuan utama pembangunan Desa Haji Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas layanan secara signifikan. Dengan adanya fasilitas terpusat, jemaah haji akan mendapatkan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap akomodasi, transportasi, serta layanan kesehatan. Ini akan mengurangi potensi kendala yang sering dihadapi jemaah.

Selain peningkatan layanan, proyek ini juga diharapkan mampu menekan biaya keseluruhan perjalanan haji. Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan bahwa dengan segala fasilitas tersedia di satu tempat, efisiensi operasional dapat tercapai. Hal ini berpotensi mengurangi pengeluaran yang biasanya ditanggung jemaah secara terpisah.

Pengurangan biaya ini menjadi kabar baik bagi calon jemaah haji di Indonesia, mengingat biaya haji seringkali menjadi beban. Dengan adanya Desa Haji Indonesia, pemerintah berharap dapat memberikan solusi jangka panjang untuk ibadah haji yang lebih terjangkau. Semua upaya ini demi mewujudkan ibadah haji yang nyaman, aman, dan efisien bagi seluruh jemaah. **

Berita Lainnya

Index