MimbarDesa.comMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendukung ide Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih. Tito menilai, pembentukan koperasi tersebut dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di desa, salah satunya laju urbanisasi.
“(Harapannya) untuk menjaga agar desa tidak terjadi urbanisasi," kata Tito dalam keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri pada Selasa, 11 Maret 2024.
Koperasi Desa Merah Putih, menurut Tito, dapat menjadi sentra ekonomi baru di desa-desa. Inisiatif ini, kata Tito, diharapkan dapat memperkuat perekonomian desa sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Desa menjadi sentra ekonomi penghasil produksi, yang menyumbang pertumbuhan ekonomi. Itu kira-kira harapan kita,” ucap Tito kembali.
Selain itu, Tito juga menilai pembentukan koperasi tersebut dapat menyerap hasil produksi petani dengan baik, termasuk gabah. Sehingga, para petani tersebut bisa terlindungi dari praktik kecurangan yang merugikan.
"Dapat memotong dari kesulitan yang mereka alami selama ini, (seperti) praktik dari tengkulak, rentenir, ijon, dan lain-lain, karena semua diambil alih oleh Kop Des Merah Putih ini," ujarnya.
Bahkan menurut dirinya, program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan lebih mudah diimplementasikan dengan kehadiran koperasi tersebut. "Penyaluran pupuk bisa disalurkan melalui koperasi, sehingga tepat sasaran, yang subsidi terutama. Karena desa yang paling paham petani mana yang perlu subsidi, mana yang tidak," katanya lagi.
Prabowo diketahui akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) di 70 ribu hingga 80 ribu desa di seluruh Indonesia. Keputusan itu diambil usai Prabowo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025.
"Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kop Des Merah Putih. Nah itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 3 Maret 2025.
Ketua Umum PAN ini mengatakan, koperasi ini akan menggunakan dana desa yang telah ada untuk mendukung pendanaan program ini. "Satu desa tadi diperkirakan akan mengeluarkan anggaran sampai 3 - 5 miliar rupiah. Kan kita ada dana desa 1 miliar per tahun, kalau 5 tahun kan berarti 5 miliar,” kata dia.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang baru dicetuskan pemerintah akan memaksimalkan penyerapan gabah petani. Menurut Arief puluhan ribu koperasi itu akan mendukung realiasi pembelian gabah kering petani seharga Rp 6.500 per kilogram.
"Artinya nanti nggak ada harga di petani yang jatuh. Karena akan diserap di koperasi desa," ucap Arief usai meninjau harga sembako di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Maret 2025.