Kunjungan ke Desa Wisata di Sleman Masih Rendah, Ini Langkah Dinas Pariwisata

Kunjungan ke Desa Wisata di Sleman Masih Rendah, Ini Langkah Dinas Pariwisata
OPTIMAL: Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid. (IWAN NURWANTO/Radar Jogja)

MimbarDesa.com - Jumlah kunjungan ke desa wisata di Kabupaten Sleman tergolong masih rendah.

Instansi terkait pun mendorong agar pengelola wisata bisa mengoptimalkan sinergitas berbagai pihak supaya memiliki dampak terhadap peningkatan kunjungan.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid mengatakan, saat ini kunjungan wisatawan ke desa wisata hanya sebanyak 687.760 orang.

Rinciannya 686.363 orang merupakan wisatawan domestik, dan 1.397 sisanya wisatawan mancanegara.

Dia membeberkan, kalau jumlah kunjungan wisata ke kabupaten Sleman pada tahun 2023 sendiri mencapai 8 juta wisatawan.

Artinya, hanya 8,5 persen saja wisatawan yang mengunjungi desa wisata.

Lebih lanjut, menurutnya, pengelolaan desa wisata untuk saat ini juga masih belum dapat dijadikan sebagai profesi utama bagi masyarakat.

Dikarenakan fluktuasi kunjungan wisatawan ke desa-desa wisata juga masih sangat tinggi.

“Tren kunjungan ke desa-desa wisata masih didominasi pada saat libur sekolah dan libur umum,” ujar Ishadi dalam keterangannya, Kamis (7/3).

Karena itu, dia pun meminta, agar kondisi tersebut dapat menjadi tantangan bagi pengelola desa wisata untuk menguatkan paket-paket wisata.

Selain itu, juga diharapkan mampu untuk mengkolaborasikan potensi yang ada di wilayah sekitar.

Ishadi menambahkan, kalau pengelola desa wisata juga harus mampu menjaga sinergitas.

Entah itu dengan masyarakat setempat, antar pengelola desa wisata, pokdarwis, bahkan dengan kalangan pendidikan dan para pelaku pariwisata.

Menurutnya, pengelolaan desa wisata juga tidak hanya mengedepankan pada aspek ekonomi semata.

Namun juga perlu memperhatikan pada aspek-aspek keberlanjutan. Seperti dalam hal pemanfaatan potensi seni budaya, potensi alam dan lingkungan, serta potensi ekonomi kreatif yang dikembangkan.

“Sehingga harapannya kunjungan ke desa wisata dapat merata di sepanjang tahun,” katanya.

Adapun sampai saat ini jumlah desa wisata di Kabupaten Sleman mencapai 80 desa.

Dari jumlah tersebut 12 desa wisata sudah kategori mandiri, 17 desa wisata kategori maju, 18 desa wisata kategori berkembang, dan 33 desa wisata kategori rintisan.

Ishadi menyebut, pengembangan desa wisata di Sleman juga cukup prospektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Itu lantaran konsep desa wisata yang dikelola berdasarkan inisiasi dan keterlibatan masyarakat secara penuh akan memberikan manfaat ekonomi yang besar.

“Kemanfaatan tersebut berupa tumbuhnya pengelolaan homestay, kuliner, suvenir, dan industri kreatif lainnya yang ditawarkan dalam bentuk paket-paket wisata,” terang mantan Camat Prambanan itu.

Sementara itu, Sekretaris Desa Wisata Karang Trimulyo Sleman (Katris) Rahayu Dyah Sadmawati menyampaikan, kunjungan ke desa wisatanya memang belum terlalu stabil.

Kunjungan hanya cukup ramai ketika hari libur. Sementara kunjungan harian belum terlalu banyak.

“Untuk kunjungan masih didominasi oleh anak-anak sekolah. Seperti untuk kegiatan outbound dan sebagainya,” terang Dyah.*

Berita Lainnya

Index