Pelantikan 33 Kepala Desa di Kabupaten Muaro Jambi Diwarnai Kontroversi dan Sengketa

Pelantikan 33 Kepala Desa di Kabupaten Muaro Jambi Diwarnai Kontroversi dan Sengketa

Jambi,MimbarDesa.com – Hari ini, sebuah babak baru dalam pemerintahan desa di Kabupaten Muaro Jambi terungkap dengan pelantikan 33 Kepala Desa yang terpilih dalam Pilkades serentak pada 25 Oktober lalu. Pj Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah, memimpin upacara pelantikan, menandai langkah penting dalam pemerintahan lokal. Namun, di balik momen ini, ada cerita lain yang berkembang: sengketa dan kontroversi yang mengiringi beberapa hasil pemilihan.

Pelantikan kali ini menarik perhatian karena melibatkan kombinasi antara wajah-wajah baru dan kepala desa incumbent. Berdasarkan informasi yang didapat, dari 33 Kepala Desa yang dilantik, ada tiga desa yang masih terlibat dalam sengketa pascapemilihan. Tiga desa tersebut adalah Desa Pulau Kayu Aro di Kecamatan Sekernan, Desa Simpang Limo di Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), dan Desa Mekar Jaya di Kecamatan Sungai Gelam.

Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas PMD Kabupaten Muaro Jambi, Syaifullah, menyatakan bahwa pelantikan tiga kepala desa yang mengalami sengketa tetap dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami sudah mempersiapkan semua materi terkait, termasuk konsolidasi dengan desa yang menyatakan ketidakpuasan. Semuanya akan dirujuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara,” ujar Syaifullah.

Sengketa di tiga desa tersebut muncul akibat adanya indikasi kecurangan yang dilakukan selama proses pemilihan. Contohnya di Desa Simpang Limo, Kecamatan Jaluko, di mana incumbent diduga menggunakan ketua RT sebagai mesin politiknya. Kasus serupa terjadi di Desa Pulau Kayu Aro, dengan tuduhan praktik politik uang dan pembagian sembako untuk mendapatkan dukungan. Desa Mekar Jaya juga tidak luput dari persoalan serupa, menambah daftar panjang kontroversi dalam pemilihan kepala desa kali ini.

Meski diwarnai sengketa dan tantangan, pelantikan ini menjadi simbol dari dinamika demokrasi lokal, di mana aspirasi masyarakat dan tuntutan keadilan berjalan beriringan dalam proses pembangunan desa.(Chdy)

Berita Lainnya

Index