Tim Prabowo-Gibran Ungkap Sumber Anggaran Program Makan Siang Anak Gratis!

Tim Prabowo-Gibran Ungkap Sumber Anggaran Program Makan Siang Anak Gratis!
Calon Presiden Prabowo Subianto.Foto: Agung Pambudhy

MimbarDesa.com - Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming jika terpilih menjanjikan makan siang dan susu gratis di sekolah-pesantren, serta memberikan bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Sumber anggarannya dari mana?
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Panji Irawan mengatakan program itu membutuhkan ratusan triliun rupiah. Pihaknya mengaku akan memaksimalkan anggaran dari sumber pajak yang saat ini disebut masih banyak kebocoran.

"Pak Prabowo has a dream mau ngasih makanan dan gizi susu kepada anak kecil, ibu hamil. Tentu saja itu perlu biaya. Kita sudah menghitung. Jadi memang angkanya bisa mencapai mungkin ratusan triliun, tetapi kita juga sudah menghitung bahwasanya di dalam kita punya koleksi dari tax masih banyak kebocoran," kata Panji dalam Debat Tim Capres di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Untuk memaksimalkan penerimaan pajak, Prabowo-Gibran memiliki program prioritas yang namanya membentuk badan penerimaan negara. Dengan adanya lembaga baru itu disebut akan menghasilkan sumber-sumber pajak baru.

"Pak Prabowo-Gibran ada satu program prioritas yang namanya penyempurnaan sistem penerimaan negara dengan membentuk badan penerimaan negara. Ini masih banyak yang bisa diotak-atik dari sisi revenue, tidak hanya tax tetapi juga penerimaan non pajak. Jadi kita akan otak-atik di situ," ucapnya.

"Membangun badan penerimaan negara untuk mendapatkan penerimaan negara yang seharusnya masuk ke negara, yang belum optimal," tambahnya.

Selain itu, Panji menilai banyak sektor informal yang pelan-pelan bisa didorong menjadi sektor formal untuk kemudian menghasilkan pajak.

"Begitu banyak kita punya sektor yang informal. Apabila pelan-pelan sudah bisa diberikan pelatihan dan mereka sudah masuk ke sektor formal, ini juga berpotensi, di mana yang tadinya informal menjadi formal, ini bisa dipajaki. Jadi yang tadinya sektor informal, bisa digeser ke sektor formal. Ini potensi buat pajak, syaratnya mereka bisa dapat untung," ucapnya (Chdy)

Berita Lainnya

Index