Membedah Chromebook Pilihan Nadiem Makarim dan Perbandingannya dengan Pasar

Sabtu, 06 September 2025 | 16:20:20 WIB

JAKARTA - Pada 2021, di tengah sunyi senyap sekolah akibat pandemi, sebuah proyek pengadaan laptop nasional berskala masif menjadi drama utama di panggung pendidikan Indonesia. 

Dua perangkat, Zyrex Chromebook M432 dan Zyrex Chromebook 360, dielu-elukan sebagai solusi karya anak bangsa untuk memastikan proses belajar terus berjalan.

Namun, di balik narasi heroik tersebut, label harga yang tersemat pada spesifikasi yang ditawarkan memicu gelombang kritik dan menjadi polemik yang menyeret nama Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. 

Seperti apa sih spesifikasi dan harga laptop Chromebook milik Zyrex? Membedah Chromebook M432 dan Zyrex Chromebook 360 Di atas meja perbandingan, Zyrex menyajikan dua pilihan dengan fondasi yang nyaris identik, namun dengan selisih harga yang signifikan.

Spesifikasi Umum (Dasar dari Kedua Model): 

Layar: Keduanya berbagi panel layar 11,6 inci dengan resolusi HD (1.366 x 768 piksel), sebuah standar yang terbilang usang untuk perangkat di atas Rp 5 juta. 

Kamera: Webcam standar HD (720p) tersemat di kedua model untuk kebutuhan vital konferensi video.

Memori & Penyimpanan: Inilah titik paling krusial. Keduanya hanya dibekali RAM 4 GB LPDDR4 dan penyimpanan internal eMMC 32 GB. Kapasitas 32 GB ini, setelah dipotong sistem operasi, menyisakan ruang yang sangat sempit untuk penggunaan praktis siswa. 

Konektivitas & Audio: Keduanya menawarkan port yang sama: 1x USB 3.0, 1x USB Type-C, 1x Audio combo jack, serta dilengkapi 2 speaker. 

Garansi: Keduanya dilindungi garansi resmi selama 1 tahun.

Perbedaan Spesifik dan Harga: 

Zyrex Chromebook M432 (Harga: Rp6,5 juta) 

Bentuk: Laptop clamshell (lipat) konvensional. Layar: Standar, tanpa fitur sentuh. Prosesor: Intel Celeron N4020 (Dual Core, 1.1GHz, up to 2.8GHz). 

Zyrex Chromebook 360 (Harga: Rp8 juta) Bentuk: Konvertibel, engsel dapat diputar 360 derajat. Layar: Mendukung layar sentuh (touchscreen). Prosesor: Intel Celeron N4500 (Dual Core, 1.1GHz, up to 2.8GHz). 

Dari perbandingan ini, terlihat jelas bahwa selisih harga Rp 1,5 juta pada dasarnya hanya untuk membeli fleksibilitas (engsel 360 derajat dan layar sentuh) serta peningkatan prosesor yang sangat marjinal.

Kelemahan fundamentalnya: penyimpanan super kecil, RAM pas-pasan, dan layar resolusi rendah tetap tidak berubah.

Uji Realitas Melawan Pasar Bebas 2021 

Kritik paling tajam muncul ketika spesifikasi ini dihadapkan pada kenyataan pasar. Apa yang bisa dibeli konsumen dengan uang Rp6,5 juta hingga Rp 8 juta di toko elektronik biasa pada tahun 2021? 

Prosesor: Di saat Zyrex Chromebook menawarkan Intel Celeron, pasar ritel di rentang harga yang sama sudah dibanjiri laptop dengan prosesor yang jauh lebih bertenaga seperti Intel Core i3 (Generasi 10 atau 11) atau AMD Ryzen 3. 

Perbedaan performanya bukan lagi marjinal, melainkan signifikan untuk segala jenis tugas.

Penyimpanan: Inilah kontras paling brutal. Ketika Chromebook ini terkunci dengan 32 GB eMMC (tipe penyimpanan berbasis flash yang lebih lambat), laptop Windows lain di harga serupa sudah menjadi standar dengan 256 GB hingga 512 GB SSD NVMe. Artinya, konsumen di pasar bebas bisa mendapatkan kapasitas penyimpanan 8 hingga 16 kali lebih besar dengan kecepatan baca/tulis yang berkali-kali lipat lebih cepat. 

RAM dan Layar: RAM 8 GB sudah banyak ditemukan, memberikan ruang bernapas yang jauh lebih lega untuk multitasking. Layar pun umumnya lebih besar (14 inci) dan banyak yang sudah menawarkan resolusi tajam Full HD (1920 x 1080 piksel).

Singkatnya, dari kacamata nilai pasar, spesifikasi yang ditawarkan Zyrex Chromebook setara dengan laptop atau Chromebook entry-level yang harganya berada di kisaran Rp3-4 jutaan. 

Justifikasi dan Pertanyaan yang Tersisa

Meskipun perbandingan teknis menunjukkan ketimpangan yang jelas, pemilihan Zyrex didasari oleh narasi dan regulasi. 

Pernyataan Direktur Utama Zyrex, Timothy Siddik, untuk "ikut mencerdaskan anak bangsa" sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021.

Dengan nilai TKDN yang mencapai 40-43%, Zyrex mendapatkan "jalur tol" dalam pengadaan pemerintah. Kebijakan yang dirancang untuk melindungi industri lokal ini, dalam praktiknya, melindungi produk tersebut dari perbandingan langsung dengan standar pasar, sehingga memicu pertanyaan tentang efisiensi anggarannegara. **

Terkini