Bojonegoro (mimbardesa) – Radar Bojonegoro – Terik matahari berganti semilir angin ketika melewati hutan menuju ke Desa Soko, Kecamatan Temayang, Bojonegoro. Desa berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk tersebut berada di tengah-tengah hutan. Asrinya pepohonan masih terjaga mencipta udara sejuk berbeda di perkotaan.
Desa di ujung selatan Bojonegoro ini ternyata menyimpan banyak potensi alam tersembunyi belum terjamah tangan manusia. Salah satunya enam gua berjejer di sepanjang Gunung Kendeng. Meliputi Gua Landak, Gua Lawa, Gua Gondel, Gua Pertapaan Angling Dharma, Gua Bale Paseban, dan Gua Gogor. Jawa Pos Radar Bojonegoro menjelajah menuju gua-gua tersebut, sebelum puasa Ramadan. Tidak mudah menuju gua-gua tersebut.
Selain lokasi di atas pegunungan, akses dipenuhi rerumputan panjang dan semak belukar. Akses pendakian sampai di jajaran gua cukup curam.Rawan tergelincir, untuk siapapun tidak berhati-hati. ‘’Beberapa tahun lalu desa sempat membangun akses, berupa jalan makadam.
Namun, tidak sampai di lokasi gua karena terkendala anggaran,’’ ujar Rusmiadi salah satu aparatur desa setempat. Enam gua berjejer ini menjadi potensi alam luar biasa perlu dirawat menjadi eksotisme Bojonegoro. Jarak antar gua sekitar 20-50 meter. Terlebih tidak semua desa memiliki jejeran gua dengan sejarah dan keunikan seperti ini. ‘’Kami berharap adanya gua-gua ini bisa menjadi ikon Desa Soko,’’ tutur Kepala Desa Soko Mochamad Johan Hariyoko. (MD07)
