BMKG Temukan 19 Kilometer Sesar Kendeng di Batang, Patahan Weleri Melintasi Delapan Desa

BMKG Temukan 19 Kilometer Sesar Kendeng di Batang, Patahan Weleri Melintasi Delapan Desa
Kabid Pencegahan Dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Batang, Suryanto menunjukkan aktivitas kegempaan di Indonesia melalui alat EWS di kantornya. (RIYAN FADLI/JAWA POS RADAR SEMARANG)

Batang (mimbardesa) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan adanya Sesar Kendeng di Kabupaten Batang. Patahan Weleri itu melintasi delapan desa di tiga kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Panjangnya diperkirakan mencapai 19 kilometer.

Patahan Weleri itu menyisir daerah pantai. Mulai Desa Lebo, Krengseng, Sidorejo, Sawangan, dan Ketanggan di Kecamatan Gringsing. Desa Kedawung di Kecamatan Banyuputih, Desa Kuripan dan Gondang di Kecamatan Subah. Hal ini disampaikan Heri Susanto Wibowo, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara melalui sambungan telepon, Jumat (10/3).

“Di Jawa Tengah memang ada patahan yang sudah teridentifikasi, ada 13. Penampakan patahan di Batang itu mekanisme jenis patahan naik di lokasi yang cenderung berbukit,” terangnya.

Karena jenis patahannya naik, ciri-ciri yang terlihat di permukaan adalah salah satu bagiannya naik membentuk bukit. Patahan itu teridentifikasi setelah pemasangan Early Warning Score (EWS) Dukuh Sipelem, Desa Ketanggan tahun 2018 lalu.

Menurutnya, potensi bahayanya di sana tidak terlalu besar. Karena panjang patahan hanya 19 kilometer. Di Jawa Tengah, diketahui patahan terpendek sepanjang 14 kilometer dan terpanjang 69 kilometer.

Jika patahan bergeser tetap akan menimbulkan gempa bumi. Patahan Weleri itu merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal 0 sampai 30 kilometer.

“Selama tiga tahun ke belakang di daerah batang tidak ada pelepasan energi atau gempa bumi di lokasi tersebut,” ucapnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik. Dengan mengetahui berarti mulai mempersiapkan diri. Seperti bangunan tahan gempa, mitigasi, apa yang harus dilakukan saat sebelum dan sesudah gempa serta jalur-jalur evakuasi.

Kabid Pencegahan Dan Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Batang, Suryanto menambahkan jika sesar itu dominan di pesisir pantai. Berada di luar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Ia mendapatkan informasi dari BMKG, potensi kegempaannya maksimal 6 magnitudo. “Kami baru sosialisasi ke desa yang dilalui sesar tersebut melalui perangkat,” tandasnya. (MD07)

Berita Lainnya

Index