MimbarDesa.com– Di Kota Makmur terdapat 19 desa wisata (deswita), yang tersebar di tujuh kecamatan. Dalam waktu dekat, jumlah deswita bisa bertambah. Seiring pengajuan dari Desa Mulur, Kecamatan Bendosari.
“Saat ini baru proses satu deswita. Kemarin ada yang mengajukan menjadi deswita,” papar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Sukoharjo Setyo Aji Nugrohio, kemarin (25/9).
Aji menambahkan, terkait pengajuan Desa Mulur saat ini masih dalam kajian lapangan. “Masih banyak yang berpotensi menjadi desa wisata. Ke depan sangat mungkin bertambah lagi yang mendapatkan SK (surat keputusan). Syaratnya ada potensi wisata, atraksi, kuliner, dan sebagainya,” bebernya.
Desa Mulur cukup potensial menjadi deswita. Potensi yang bisa digali, yakni keberadaan Waduk Mulur, kerajinan bambu, dan kuliner legendaris.
“Pengembangan pariwisata berbasis desa, merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat. Saat ini ada 19 desa wisata di Kabupaten Sukoharjo,” kata Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Menurut Etik, deswita adalah bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung. Disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat, yang menyatu dengan tata cara dan tradisi.
Kriteria penentuan deswita, yakni memiliki potensi dan aktivitas pariwisata wisata. Ditunjang aksesibilitas dan sarana-prasarana (sarpras) penunjang.
“Pembentukan desa wisata ini sangat penting, terutama di bidang pariwisata. Karena dengan hadirnya desa wisata, memudahkan pemerintah desa dalam mengembangkan wilayahnya,” imbuh Etik.
Etik berharap pengelola deswita mampu memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki dimiliki. Termasuk di dalamnya ada produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bernilai ekonomi tinggi serta bersifat unik.
“Pemerintah desa harus bisa menggali dan mengembangkan potensi di wilayah sekitarnya. Supaya memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif berbasis kearifan lokal. Ini dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (Chdy)