Sambangi Warga Tiga Desa di KBB, Caleg Partai Nasdem Rajiv Siap Berikan PIP Lebih Banyak

Sambangi Warga Tiga Desa di KBB, Caleg Partai Nasdem Rajiv Siap Berikan PIP Lebih Banyak
Sambangi Warga Tiga Desa di KBB, Caleg Partai Nasdem Rajiv Siap Berikan PIP Lebih Banyak

 BANDUNGBARAT,MimbarDesa.com - Ketua Dewan Pertimbangan NasDem Jawa Barat, Rajiv bersilaturahmi dengan sejumlah warga di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (27/8/2023).

Dalam kegiatan ini, Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil II Jawa Barat itu bertemu dengan warga di Desa Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, lalu Desa Padalarang, dan Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang.

Saat bertemu warga di Desa Padalarang, Rajiv berjanji akan membagikan sertifikat Program Indonesia Pintar (PIP) seperti yang sudah dilakukan kepada warga di Kabupaten Bandung.

"Tadi kata pak kades banyak warga yang butuh PIP, saya bilang nanti kalau sudah muncul dari Kemendikbud akan saya bagikan buat masyarakat Padalarang," ujar Rajiv di Padalarang, Minggu (27/8/2023).

Rajiv mengatakan, selama ini ia sudah membagikan PIP sebanyak 4.000 untuk warga di Kabupaten Bandung, sedangkan untuk warga KBB pihaknya berjanji akan memberikan lebih banyak.

"Nanti untuk Bandung Barat pasti lebih banyak, kalau program itu sudah muncul akan saya bagi. Pasti nanti Padalarang yang akan saya kasih lebih banyak," kata Rajiv.

Hanya saja Rajiv memberikan syarat kepada warga yakni harus ada data yang jelas untuk mendapatkan PIP tersebut dan jangan sampai orang yang mampu minta PIP karena program ini hanya untuk orang tak mampu.

"Program PIP ini harus diberikan kepada orang yang benar-benar kurang mampu dan susah untuk menyekolahkan anaknya karena sekolah itu penting," ucapnya.

Disisi lain Rajiv mengatakan, masyarakat di KBB harus mendapat keadilan seperti yang ada di daerah perkotaan, sehingga pihaknya akan berjuang agar hal ini mendapat perhatian dari pemerintah.

"Masyarakat Bandung Barat juga warga Indonesia, jadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ini jangan dibaca saat upacara tapi gak diterapkan sama pemerintah," kata Rajiv. (Mey Chindy)

Berita Lainnya

Index