Inovatif, Layanan Adminduk Berbasis IT di Desa Rejowinangun Blitar

Kamis, 06 April 2023 | 13:09:20 WIB
KOMUNIKATIF: Kades Rejowinangun Baghas Wigasto menerima kunjungan tim Jawa Pos Radar Blitar. (NIZAM/RADAR BLITAR)

Kabupaten Blitar (mimbardesa) – Pemerintah Desa (Pemdes) Rejowinangun punya banyak program unggulan. Salah satunya berkaitan dengan berbagai administrasi kependudukan. Yakni, melalui aplikasi unit pelayanan terpadu satu pintu (UPTSP).

Kini, pemdes setempat juga terus mengembangkan potensi lain. Termasuk mengumpulkan database yang nantinya bisa memudahkan dalam hal administrasi kependudukan. “Pembuatan database desa merupakan sebuah rujukan daripada perencanaan pembangunan desa yaitu membenahi, menyempurnakan, mengenai data administrasi kependudukan,” ujar Kepala Desa (Kades) Rejowinangun, Baghas Wigasto, saat ditemui Jawa Pos Radar Blitar beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, Desa Rejowinangun juga gencar mem-branding dengan tagline Rejowinangun Gemati. Gemati yang dimaksud memiliki dua makna. Pertama, gumergah tani. Artinya, memacu inovasi desa didorong partisipasi masyarakat. “Kencangnya inovasi untuk masyarakat di desa berkembang ini sebagai aktualisasi gumergah tani,” katanya.

Makna kedua, lanjut Baghas, yakni berusaha nresnani warga (menyayangi masyarakat). Ini sesuai pemikiran Pemdes Rejowinangun. Yakni, kehadiran ataupun peran sebuah desa memberi warna berbeda bagi masyarakat.

Bagi Baghas, desa tidak bisa dikatakan sukses ketika berhasil membangun jembatan, jalan, ataupun infrastruktur. Sebab, itu merupakan mandatory amanah dari UU. “Yakni kaitannya dengan serapan kegiatan dengan RPJMDes, RKPDes, maupun penyerapan anggaran bukan itu,” ungkapnya.

“Tapi yang dimaksud Gemati itu peka menerima sebuah perilaku, sebuah kebiasaan masyarakat di luar spek pembangunan,” imbuhnya.

Nah, terkait pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) Pemdes Rejowinangun, pria ramah itu menyatakan bisa lengsung cetak. Beberapa di antaranya KIA, KK, ataupun surat lainnya. Hebatnya lagi, warga luar Desa Rejowinangun bisa memanfaatkan pelayanan tersebut. Sebab, pelayanan itu menerapkan sistem online serta berbasis NIK. Bagi yang sudah cukup menguasai teknologi bisa menggunakan smartphone Android. “Mungkin satu-satunya desa yang ada di Indonesia yang dapat mencetak tanpa harus antre, cukup datang ke kantor desa langsung cetak,” katanya.

Saat kunjungan ke Desa Rejowinangun, tim Jawa Pos Radar Blitar diwakili dua orang staf pemasaran. Yakni, Nizam dan Dinan. (MD07)

Terkini