Menakar daya ubah desa berdaya

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:39:35 WIB
Arsip - Foto udara Hunian sementara korban gempa yang merupakan bagian dari Desa Berdaya di Desa Pemenang Barat, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (24/10/2018). Desa Berdaya adalah program Rumah Zakat untuk pemberdayaan desa yang berkelanjutan dengan mengi

MimbarDesa.com - Di sebuah sudut Lombok Timur, seorang ibu muda sibuk menata piring-piring dagangannya di teras rumah. Setiap hari ia menjual kue basah, hasil dari keahlian yang ia peroleh melalui pelatihan sederhana di balai desa beberapa waktu lalu.

Dengan senyum tipis, ia berkata lirih sambil menyalakan tungku bahwa kini dirinya tak lagi harus menunggu kiriman uang dari sang suami yang bekerja di Malaysia.

Kisah sederhana itu menjadi potret nyata dari cita-cita besar untuk menghadirkan kehidupan yang lebih mandiri dan sejahtera melalui program Desa Berdaya yang digulirkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Gubernur Lalu Muhammad Iqbal sedang menyiapkan langkah strategis yang tak hanya menyalurkan bantuan, tetapi membangun daya tahan ekonomi dari dalam.

Program Desa Berdaya menyasar 7.225 kepala keluarga miskin pada tahap pertama 2026, dengan ambisi menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2029.

Langkah ini penting. NTB masih mencatat tingkat kemiskinan 11,91 persen atau sekitar 658 ribu orang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) September 2024.

Dari jumlah itu, 2,04 persen termasuk dalam kategori miskin ekstrem, yakni mereka yang hidup dengan penghasilan di bawah Rp10.739 per hari. Di sinilah program Desa Berdaya diharapkan hadir bukan sebagai proyek instan, melainkan sebagai jembatan menuju kemandirian.

Terkini