Lampung - BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 11 rumah rusak dampak guncangan gempa yang terjadi di Kabupaten Tanggamus pada Jumat malam lalu, 26 September 2025. Gempa berkekuatan M4,5 itu diketahui memiliki pusatnya di darat, di jalur Sesar Semangko atau dikenal pula sebagai Sesar Besar Sumatra.
Gempa tepatnya terjadi pada pukul 21.55 WIB dengan episentrum 19 kilometer barat laut Kabupaten Tanggamus dan kedalamannya hanya lima kilometer. Lokasi terdampak, menurut data BPBD, ada di Desa Sidodadi, Desa Tugu Rejo, dan Desa Karang Rejo, seluruhnya di Kecamatan Semaka.
"Meski tidak ada korban jiwa, bencana ini mengakibatkan 11 unit rumah rusak dengan tingkat kerusakan bervariasi ada yang ringan hingga berat," kata analis bencana di BPBD Provinsi Lampung Wahyu Hidayat saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu.
Menurut Wahyu, gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah kecamatan di Tanggamus. Petugas BPBD, dia menambahkan, sudah langsung turun ke lokasi pascagempa pada Jumat malam itu juga. Ia menjelaskan dari adanya kejadian tersebut telah dilakukan upaya penanggulangan dan respons cepat.
Wahyu menjelaskan karakteristik gempa sebagai bencana jenis sudden onset atau terjadi secara tiba-tiba dan cepat. Karenanya, masyarakat diharapkan untuk bisa mempersiapkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan sejak dini. "Ada tidaknya gempa susulan, kita tidak bisa memprediksi, tetapi paling tidak semua kabupaten yang berada di jalur Sesar Semangko harus tetap bersiap siaga," ucapnya.
Dia menambahkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan tersebut untuk meminimalisir dampak bencana seperti saat peristiwa gempa Liwa 1994 silam. Di luar itu, faktanya, guncangan gempa telah berulang kali dirasakan di Tanggamus. Termasuk yang disebabkan oleh gempa-gempa yang memang berpusat di daerah itu.
Sebut saja gempa M5,3 pada November tahun lalu. Atau, gempa swarm pada awal Juli 2021. Ada pula gempa M5,5 dari wilayah perairannya pada Agustus 2021.
Dampak Gempa Banyuwangi
Pendataan dampak gempa M5,3 dari laut, 40 kilometer timur laut Banyuwangi di Jawa Timur, mengungkap korban berupa bangunan rusak di wilayah Situbondo, Banyuwangi, Jember dan Bondowoso. Gempa ini terjadi pada Kamis sore lalu dengan info awal kekuatan gempa yang dibagikan BMKG adalah M5,7.
Berdasar update data Pusdalops BPBD Jawa Timur pada Jumat, 26 September 2025, pukul 06.00 WIB gempa ini berdampak satu warga mengalami luka ringan yakni, Toni B. Rodiyah, warga Desa Mrawan, Kecamatan Mrawan, serta satu rumah rusak berat, di Jember. Sedang di Kabupaten Situbondo, sebanyak 24 rumah mengalami rusak ringan, 10 rumah rusak sedang, 26 rumah rusak berat, dua fasilitas umum (kantor), satu tempat usaha dan satu masjid rusak.
Rumah terdampak gempa di Desa Bimorejo, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, 26 September 2025. Gempa 5,7 magnitudo yang terjadi di timur laut Banyuwangi pada pada 25 September 2025 itu mengakibatkan tujuh bangunan di Banyuwangi rusak ringan hingga berat. Antara/Budi Candra Setya
Untuk Kabupaten Banyuwangi, empat rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang, tiga rumah rusak berat, dan satu masjid juga rusak. Sedang di Bondowoso, satu rumah rusak sedang dan 2 rumah rusak berat.
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan dukungan personel ke seluruh daerah terdampak tersebut. "Personel BPBD Jatim bersama tim BPBD setempat juga membagikan bantuan logistik dan melakukan hitung cepat kerusakan, agar bisa segera ditindaklanjuti dengan memberikan bantuan material," katanya di Surabaya pada Sabtu, 27 September 2025.